ISTANA SIAK SRI INDRAPURA
Wisata anda tidak akan terasa seru jika tidak
mengunjungi tempat wisata satu ini. Hal itu dikarenakan anda tidak bisa melihat kehidupan kesultanan Siak di masa lampau. Pekanbaru memiliki istana yang megah dan menarik untuk dikunjungi wisatawan. Istana tersebut adalah pusat dari pemerintahan dari kesultanan Siak di masa lampau. Siak sendiri adalah saksi bisu dari perkembangan dan penyebaran agama Islam yang ada di Tanah Riau ini. Bisa dikatakan kesultanan Siak adalah kerajaan Islam yang terbesar di Riau pada abad ke-16 sampai dengan abad ke-20. Istana ini disebut juga dengan Istana Asherayah Al Hasyimiyah.
Sejarah dari istana ini adalah istana tersebut dibangun sjak tahun 1889 oleh Sultan Syarif Hasyim Abdul Jlil Syaifuddin. Pada bangunan utama istana ini mengadopsi gaya dari arsitektur Eropa, Arab dan juga Melayu. Istana ini memiliki dua lantai. Meski sudah berusia satu abad lebih istana ini tetap megah dan kokoh berdiri. Lantai satu, pengunjung akan disuguhkan berbagai macam koleksi kerajaan berupa Patung Perunggu, patung perunggu itu merupakan patung Ratu Wilhelmina dari Belanda, patung yang terbuat dair batu pualam adalah patung dari Sultan Syarif Hasyim I. Patung sultan tersebut tidak hanya dibuat dari Batu Pualam saja namun patung itu juga dihiasai dengan berlian. Di lantai satu pengunjung juga bisa melihat gendang dimana usia gendang tersebut usianya lebih dari 200 tahun. Terakhir kali gendang ini diguunakan dan dibunyikan di tahun 1914 di saat Sultan Syarif Kasim II dilantik.
Di lantai dua pada jaman dahulu digunakan sebagai kamar sultan dan juga kamar yang digunakan oleh para tamu kerajaan yang berkunjung. Namun saat ini, lantai dua itu digunakan sebagai tempat unuk menyimpan koleksi senjata dari milik Sultan. Pengunjung yang datang kesini pun bisa melihat lukisan dari Napolen Bonaparte dari Perancis dan dikirim langsung dari Perancis. Benda koleksi sultan tersebut tidak hanya berasal dari dalam negeri saja namun juga berasal dari luar negeri khususnya dari beberapa negara di Eropa. Banyaknya benda koleksi luar negeri tersebut menunjukkan tanda bahwa dulunya kerajaan Siak menjalin kerjasama internasional dengan negara negara yang ada di Eropa. Tiket masuk yang harus dibayarkan pengunjung untuk masuk ke dalam istana ini sebesar 3 ribu rupiah, yang harus dipatuhi oleh pengunjung yang datang kesini adalah pengunjung tidak boleh memakai alas kaki sebab alas kaki tersebut dikhawatirkan akan merusak batu granit dari istana ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar